• ARTIKEL

    Pada kategori ini kami memuat tentang karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur.

  • GEOGRAFI

    Pada kategori ini kami memuat segala hal terkait dengan Geografi, yaitu terkait dengan ilmu yang mempelajari tentang lokasi serta persamaan dan perbedaan (variasi) keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi.

  • PENDIDIKAN

    Berisi berbagai catatan untuk mendukung dan mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kemampuan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

  • GALERI DAN FOTO

    Berisi tentang berbagai moment yang berhasil kami abadikan dengan kamera, selain itu dilengkapi pula dengan keterangan serta penjelasan dari obyek-obyek tersebut.

MENGELOLA POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA UNTUK PEMBANGUNAN WILAYAH BERKELANJUTAN




Suratman Worosuprodjo1

Intisari
Sumberdaya wilayah di Indonesia sangat dipengaruhi oleh aspek geografis secara keruangan, kelingkungan maupun kewilayahan. Sebagai negara kepulauan yang luas dengan jumlah pulau yang banyak memiliki sumberdaya laut (marine resources) dan daratan (land resources) yang perlu dikelola secara terintegrasi. Aspek klimatologi, geologis/geomorfologis, hidrologis, biotis dan manusia serta sosio kulturnya yang beragam sangat penting dikaji dalam mengelola sumberdaya wilayah untuk kesejahteraan bangsa. Selain tinjauan aspek lingkungan dan kebencanaan alam yang terjadi disetiap wilayah provinsi, kabupaten/kota perlu dijadikan criteria dalam perencanaan pembangunan wilayah dan implementasinya. Sebagai negara tropis, visi pembangunan di Indonesia perlu memantapkan diri sebagai Negara pertanian yang kuat melalui konsep agro roduksi, agro industri, agro bisnis, agro teknologi dan agro sosio kultur serta tourisme. Pendekatan ini dapat mengurangi resiko kerusakan lingkungan dan bencana alam bila dikelola dengan baik sesuai dengan daya dukung lingkungan, oleh karena itu pembangunan nasional kedepan diutamakan pada peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan penguasaan IPTEKS untuk kehidupan. Pengelolaan sumberdaya wilayah/ruang berkelanjutan dapat dicapai dengan mempertimbangkan keberlanjutan ekologi ekonomi, managemen sumberdaya dan lingkungan, keberlanjutan teknologi dan sosio kultur.

I. Latar Belakang
Kondisi geografis yang meliputi aspek lokasi, posisi, dan susunan keruangan (pola keruangan) kepulauan Indonesia merupakan pertimbangan dalam pelaksanaan pembangunan sektoral-pasial, selain itu terbentuknya pulau-pulau di Indonesia dipengaruhi oleh faktor geologis/lempeng tektonik sebagai pengerak proses endogen yang menyebabkan volkanisme dan diatropisme. Faktor klimatologis yang berada pada garis katulistiwa membawa konsekuensi pada tipe iklim dan karakteristik cuacanya. Proses eksogen seperti pelapukan, erosi, longsor, sedementasi, banjir, kekeringan, badai secara ritmik terjadi di bawah pengaruh pola iklim.
Jalur gunung api dan bentukan non gunung api di Indonesia sebagai aspek geologis yang mendasar dalam  merencanakan pembangunan serta implementasinya dalam kehidupan manusia. Karakteristik dasar geologis Indonesia menentukan bentukan ekosistem dan sifat-sifatnya serta resiko bencana yang terjadi.
Sifat dan karakteristik geografis Indonesia ditinjau dari aspek iklim, merupakan negara humid tropik yang berpengaruh pada kehidupan tumbuhan, hewan dan manusia, sehingga sebagian besar sumberdaya lahan merupakan lahan yang subur untuk pertanian. Kondisi laut yang membentang memiliki potensi ikan dan keindahan alam serta berfungsi sebagai penghubung antar pulau.
Sumbedaya manusia yang beragam, suku, agama, tradisi dan budaya serta bahasanya merupakan aset sosio-kultural geografis yang penting dikembangkan sebagai aset kearifan lokal dalam pembangunan wilayah dan pengelolaan sumbedaya serta lingkungan.
Posisi geografis Indonesia di antara benua Australia dan Asia merupakan aspek spasial global yang dapat dijadikan sebagai daya tarik kerjasama antar negara bersama dengan negara-negara ASEAN. Aspek geo-ekonomi dan politik Indonesia berpengaruh besar pada perkembangan kerjasama di berbagai bidang.

II. Potensi Geografis Indonesia
Negara Republik Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri dari 13667 pulau dengan 5 pulau besar, berbatasan dengan laut Andawan,  China Selatan, Malaysia, Phillipina dan Samudera Pasifik, Hindia dan Australia. Bentang alam di daratan barat mempunyai perairan dangkal (Dangkalan Sunda), daratan timur mempunyai perairan dangkalan (Dangkalan Sahul) dan cekungan tengah memiliki perairan laut dalam dengan beberapa palung laut.
Daratan Indonesia sebagian besar kelanjutan dari jalur pegunungan Sirkum Pasifik dan jalur Sirkum Mediteran. Dataran rendah dan luas ada di Sumatera, Kalimantan, Irian Jaya dan Jawa. Terdapat gunung api aktif sekitar 200 dan yang 70 berada di Pulau Jawa. Selain hasil erupsi gunung api yang memberikan lahan subur pada lerengnya, juga ada resiko bencana gunung api. Sungai-sungai dan muara juga terdapat di pulau-pulau besar yang potensial dikelola untuk kehidupan demikian danau-danau besar di Sumatera, Sulawesi, Jawa, Kalimantan.
Diperkirakan sekitar 7.623 pulau di Indonesia belum punya nama (ensiklopedia Indonesia seri Geografis, 1997).
Potensi flora di Indonesia beragam sesuai dengan kondisi ekosistemnya. Tumbuhan terdapat pada zona elevasi < 700 m, 1.500 – 2.500 m dan diatas elevasi 2.500 m dpal. Sebaran flora mulai dari kawasan pantai, dataran rendah dan berawa, lereng kaki gunung hingga pegunungan. Demikian corak fauna yang beragam dan khas (corak Australia).
Penduduk yang beragam suku dan bahasanya serta agama terdapat di wilayah Indonesia yang diperkirakan 300 kelompok etnik (suku bangsa). Ratusan bahasa lisan (daerah) di jumpai di Indonesia, sedangkan bahasa resmi adalah bahasa Indonesia. Beragam seni dan budaya yang dimiliki oleh berbagai kelompok etnik tersebut.
Berdasarkan kondisi geografis tersebut dan kehidupan sejak jaman kerajaan, maka urutan potensi pemanfaatan sumberdaya wilayah meliputi:
1.     Pertanian
2.     Perkebunan
3.     Kehutanan
4.     Perikanan
5.     Peternakan
6.     Pariwisata
7.     Pertambangan
8.     Industri dan jasa
9.     Perdagangan

III. Karakteristik Spasial Potensi Geografis
Pembangunan wilayah ditinjau dari aspek spasial dan sektoral di Indonesia perlu memperhatikan zona potensi geografis yang merupakan pendekatan spasial-ekologikal untuk menuju kesejahteraan rakyat. Pemecahan masalah pembangunan dan upaya memajukan rakyat dapat dikelompokkan atas 5 (lima) tipologi wilayah pembangunan geografis yaitu:
1.     Wilayah dengan sumberdaya alam melimpah (kaya) dan sumberdaya manusia yang banyak seperti Pulau Jawa dan Bali.
2.     Wilayah dengan sumberdaya alam melimpah (kaya) dan sumberdaya manusia sedikit seperti Pulau Sumatera, Kalimantan, Irian Jaya, Sulawesi.
3.     Wilayah dengan sumberdaya alam sedikit dan sumberdaya manusia terlalu banyak seperti Jakarta dan kota – kota besar lainnya.
4.     Wilayah dengan sumberdaya alam sedikit dan sumberdaya manusia sedikit seperti Nusa Tenggara dan Maluku.
5.     Wilayah dengan sumberdaya alam yang belum diketahui potensinya dan belum ada manusianya seperti pulau-pulau kecil yang belum dihuni.
Dengan zonasi potensi geografis, maka pembangunan sektoral dapat diarahkan terutama untuk pembangunan di kawasan tertinggal seperti pada zona Maluku dan Nusa Tenggara. Pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan dapat diarahkan agar resiko kerusakan lingkungan dan bencana alam di tiap zona tersebut dapat dikendalikan.

IV. Visi Pembangunan Indonesia Kedepan
Pembangunan berbasis geografis yang mengutamakan keseimbangan ekonomi – ekologi dan sosiokulture bangsa Indonesia dapat dijadikan landasan untuk menetapkan pilihan apakah Indonesia negara pertanian, industri, wisata, atau tambang. Berbagai pertimbangan geografis dan sosiokultur serta letak geologis dan klimatologis, semestinya Indonesia memperkuat jati diri pembangunan sebagai negara pertanian yang kuat di dunia.
Indonesia mampu memperkuat penyediaan pangan dunia dan komoditas pertanian. Strategi pertanian yang dikembangkan berbasis 5 A yaitu:
1.     Agro produksi yang berdasarkan kemampuan dan kesesuaian lahan
2.     Agro industri (pengelolaan hasil-hasil pertanian)
3.     Agro bisnis perdagangan hasil-hasil pertanian (local – regional - internasional)
4.     Agro teknologi (penggunaan teknologi ramah lingkungan)
5.     Agro Tourisme – sosio kulture yang dikembangkan
Perjalanan pembangunan Indonesia menghadapi masalah jati diri/visi pembangunan nasional yang berbasis pertanian, pertambangan, industri, kehutanan sehingga dampak kerusakan lingkungan dan bencana alam terus meningkat. Sudah saatnya Indonesia menyatakan Negara Pertanian yang kuat sekaligus sebagai Negara pelestari lingkungan hidup untuk mengantisipasi global warming dan bagi penyelamatan planet bumi.

V. Masalah yang Dihadapi Indonesia
Secara geografis masalah yang dihadapi Indonesia meliputi:
1.     Kerusakan lingkungan fisik seperti pencemaran air dan udara, lahan kritis, abrasi.
2.     Kerusakan lingkungan biotis seperti penurunan sumberdaya hayati (flora/fauna) illegal logging, kerusakan ekosistem pantai, sungai, danau.
3.     Kerusakan sumberdaya alam oleh exploitasi berlebihan, illegal fishing, illegal mining.
4.     Bencana alam, longsor, erosi, kekeringan, banjir, badai, gempa, tsunami, bencana oleh teknologi.
5.   Pengangguran yang mencapai 10,55 juta (9,75%) dan kemiskinan sebanyak 37,17 (16,58%) dari total penduduk Indonesia (BPS 2007).
6.     Kurangnya pengembangan potensi seni dan budaya lokal dari setiap etnik dan memudarnya ciri kehidupan mulai dari bahasa, adat istiadat/tradisi, bangunan rumah, dan tata pergaulan.

Beberapa masalah geografis tersebut dapat di petakan sebaran dan tingkat permasalahnnya, sehingga pemerintah daerah, masyarakat dan peran swasta dapat bekerja sama untuk mereduksi permasalahan yang kompleks tersebut.

VI. Strategi Pembangunan Spasial – Sektoral Berkelanjutan
Pembangunan wilayah ditujukan untuk mencapai masyarakat adil dan makmur memiliki tingkat kesejahteraan yang dapat dipertahankan dari waktu ke waktu. Pembangunan mempunyai makna suatu perubahan besar yang meliputi fisik wilayah, pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang didukung oleh perubahan dan penerapan teknologi, perubahan struktur perekonomian, konsumsi dan sistem tata nilai dalam kehidupan masyarakat. Kegiatan pembangunan merupakan upaya manusia dalam mendayagunakan sumberdaya alam dan lingkungan serta wilayahnya (Soetaryono 1998).
Pembangunan berkelanjutan merupakan kebijakan pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan dan aspirasi generasi sekarang maupun masa depan secara harmonis. Strategi pengelolaan sumberdaya wilayah dan ruang seharusnya mempertimbangkan aspek perencanaan, pemanfaatan, penataan dan penertiban, pemantauan dan pengawasan, pengaturan, pengendalian dan pelestarian. Pembangunan berkelanjutan di Indonesia dapat diarahkan untuk terjaminnya:
1.     keberlanjutan ekologi (ecological sustainability)
2.     keberlanjutan ekonomi (economical sustainability)
3.     keberlanjutan sumberdaya dan lingkungan (Resources and environment sustatainability)
4.     keberlanjutan sistem managemen (management sustainability)
5.     keberlanjutan teknologi (technological sustainability).

Beberapa langkah strategik dibidang pengelolaan potensi geografis Indonesia yang perlu diperhatikan di Indonesia adalah:
1.     Mengutamakan pengelolaan sumberdaya yang dapat diperbaharui.
2.     Penghematan dan pelestarian sumberdaya alam beserta lingkungannya.
3.     Penerapan dan pengembangan rencana penggunaan lahan dan penataan pembangunan wilayah.
4.     Melindungi sumberdaya alam yang memberikan manfaat spasialekologikal sebagai contoh kawasan lindung, hutan lindung, cagar alam.
5.     Merehabilitasi berbagai kerusakan sumberdaya alam dan ekosistem.
6.     Mereklamasi lahan yang rusak oleh akibat kegiatan manusia dibidang non pertanian seperti pertambangan.
7.     Mengelola sumberdaya alam berbasis spasial dan berwawasan lingkungan serta kebencanaan alam.
8.     Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya wilayah geografis secara berkelanjutan.
9.     Menguatkan kelembagaan dan kerjasama kemitraan dalam pengelolaan potensi geografis untuk ekonomi masyarakat.
10.  Menerapkan konsep pengelolaan sumberdaya wilayah terintegrasi atas dasar ciri fisikal, biotis, sosio – kultural dengan basis community based development.
11.  Mempolakan pembangunan spasial – ekologikal dan sosio kultur di setiap kawasan fungsional.

Apabila kebijakan pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan di Indonesia diterapkan dengan baik, maka berbagai manfaat pembangunan bagi kesejahteraan terus membaik, pendapatan asli daerah meningkat, pengelolaan aset pembangunan efektif dan bencana
lingkungan maupun kerusakan sumberdaya alam dapat diminimalisir. Ditinjau dari aspek sumberdaya ruang (spatial resources) di Indonesia maka beberapa pulau besar yang telah dihuni perlu menerapkan secara taat dan tertib pengelolaan sumberdaya lahan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Beberapa pulau besar tersebut adalah Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan perlu diwaspadai lingkungan di Pulau Papua/Irian.

VII. Penutup
1.     Pembangunan wilayah di Indonesia perlu direncanakan atas dasar potensi geografis secara utuh yang mencakup fisik, biotis dan sumberdaya manusia serta sosio – kulturnya.
2.     Visi pembangunan wilayah di Indonesia perlu dimantapkan kearah masa depan yang kuat sebagai negara pertanian yang didukung oleh Agro produksi, industri, bisnis, teknologi, tourisme dan sosio-kultur.
3.     Zonasi wilayah geografis dan sebaran penduduk dapat dijadikan sebagai kebijakan pembangunan spasial –sektoral yang berkelanjutan agar segera tercapai kesejahteraan bangsa.
4.      Peningkatan sumberdaya manusia dan IPTEKS merupakan sasaran utama pembangunan agar keberlanjutan pembangunan dan manfaatnya dapat segera dirasakan oleh rakyat dengan pengurangan resiko kerusakan lingkungan dan bencana alam.

1 Prof. Dr. Suratman Worosoprodjo, M.Sc. adalah staf pengajar Fakultas Geografi
Universitas Gadjah Mada

DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik, 2007. Statistik Indonesia Tahun 2007. Jakarta.

Soetaryono, R., 1998, Kebijaksanaan dan Strategi Nasional Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam Pembangunan Jangka Panjang kedua, Kantor Menteri Negera Lingkungan Hidup, Jakarta.

Worosuprodjo, S., 2007. Pengelolaan Sumberdaya Lahan Berbasis Spasial Dalam Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia. Pidato pengukuhan jabatan Guru Besar pada Fakultas Geografi UGM,
Yogyakarta.

Van Hoeve, 1997. Ensiklopedi Indonesia Seri Geografi. Jakarta.



0 komentar:

 
Copyright © 2010-2011 Malik Abdul Karim
Original Concept My Blogger Themes Support Sepeda Motor Injeksi Irit Harga Terbaik Cuma Honda